Rabu, 23 September 2015

WAKTU BERMAINKU KINI TERGANTIKAN OLEH GADGET


Jari mungil itu bergerak ke atas, bawah , kanan dan kiri memainkan layar handphone.
Dia bermain dengan asyiknya tanpa menghiraukan teriakan ibunya yang memanggil-manggil namanya.
Kejadian ini bukan lagi hal langka dalam masyarakat, banyak sekali anak- anak yang waktu bermainnya dihabiskan dengan bermain gadget.

Mereka bermain seorang diri, jari tangannya bergerak kesana kemari.
Mereka tidak lagi menghiraukan apapun yang berada disampingnya.
Waktu berjalan dengan cepat dan mereka masih saja asyik bermain gadget.

 Waktu yang seharusnya mereka gunakan untuk berlarian, bermain petak umpet dan berkumpul bersama teman-temannya harus digantikan oleh permainan di GADGET.
Masa kecil yang seharusnya mereka gunakan untuk bersosialisasi dengan lingkungan malah mereka habiskan untuk menyendiri dengan GADGETnya.

Ketika bermain dengan teman-temannya, mereka belajar untuk bersosialisasi. Mereka belajar untuk menerima kekalahan dalam bermain. Tubuh mereka bergerak kesana kemari , membuat mereka semakin bergerak lincah dalam dunia nyata.
Namun jika mereka bermain gadget, mereka bermain dalam dunia khayal, hanya tangan mereka yang bergerak dan dalam pikiran mereka, harus menang sekarang juga !

Haruskah waktu bermain, bersenda gurau, menulis, membaca dan berkumpul bersama teman-temannya tergantikan dengan GADGET??













Minggu, 20 September 2015

KERTAS LAGI, KERTAS LAGI

Mulai bosan dengan semua yang ada didepanku. Satu tumpuk buku yang berisi ribuan kertas, satu tumpuk buku yang harus kubaca untuk sebulan kedepan, satu tumpuk buku yang harus aku bawa kemana-mana agar nilai ujianku berada dalam angka yang berkategori baik.

Bosan.....
Buku lagi, buku lagi.
Dilemari kulihat buku - buku ayah yang tersusun rapi,
Diatas meja belajar, kulihat buku-buku menumpuk dan entah kapan akan dibaca.
Di ruang depan, satu tumpuk majalah ibu yang sudah bolak balik ia baca.
Diruang kerja ayah, kulihat tiga tumpuk kertas HVS kosong yang siap digunakan untuk print out.

Kumasuki kamar yang tidak begitu luas, mulai berfikir akan semua yang ada disekelilingku.
Apakah hidup ini hanya dikelilingi oleh kertas - kertas ??
• Akte kelahiranku : KERTAS,
• Piagam kelulusan kakak : KERTAS,
• Ijazahku : KERTAS,
• Akad nikah ayah dan ibu : KERTAS,
• Paspor ayah : KERTAS,
•UANG juga KERTAS.

Mulai berfikir lagi tentang kehidupan ini yang hanya di kelilingi oleh KERTAS-KERTAS.
Seiring waktu berlalu, kertas itu pun akan robek, kemudian di buang & di bakar.

Kertas lagi, kertas lagi..
Terlintas beberapa pertanyaan yang belum bisa aku jawab,
Berapa banyak orang bersedih karena "KERTAS" yg di milikinya ??
Akankah ia sesedih yang aku kira, bosan dengan kertas - kertas yang dimilikinya.

Berapa banyak orang begitu bahagia dgn "KERTAS" yang di milikinya ?
Bangga dengan apa yang telah ia capai, dengan perjuangan yang telah ia lakukan dan hanya mendapat satu lembar kertas.

Selasa, 15 September 2015

TIDAK ADA YANG KEBETULAN

Tidak ada yang kebetulan
Segala sesuatu yang kita alami entah itu baik atau buruk selalu ada hikmah dibalik semuanya.
Jika suatu kejadian membuatmu merasa sedih, ambil sisi positifnya. kejadian itu pasti menyisakan kesedihan namun berusahalah untuk tetap tegar dan jadikan sebagai pembelajaran agar tidak terulang.
Jika kejadian itu membuat kamu merasa senang, janganlah kamu lupakan orang - orang disekelilingmu yang ikut tertawa bersamamu walau kadang mereka hanya datang kemudian pergi lagi.

Tidak ada yang kebetulan
Selalu ada yang dapat kita pelajari dari setiap orang yang datang dan pergi di dalam kehidupan kita.
Semua hanya dapat kita pahami jika kita mau belajar untuk melihat dengan hati yang lapang dan pikiran yang terbuka.
Hidup seperti roda yang berputar, tidak selamanya seseorang itu berada dibawah, ada saatnya dia akan berada diatas.
Dan ketika berada diatas, jangan pernah lupa jika tidak selamanya keadaan seenak sekarang, akan ada saatnya keadaan menjadi susah.

Tidak ada yang kebetulan
ketika kita mendapatkan hadiah berpuluh2 juta ataupun itu hanya sekedar hadiah kecil yang terbungkus rapi.
semua itu adalah rejeki yang memang dikhususkan untuk kita.
Rejeki manusia sudah diatur, bersyukurlah atas apa pun yang diberikan Allah kepada hamba_Nya.