Kamis, 28 Juli 2016

ANAKMU KINI

"Kamu tidak akan pernah tau akan jadi apa anakmu kelak. 
Mungkin kini dia adalah anak penurut yang selalu menuruti semua perkataanmu. 
Namun suatu saat, akan ada saatnya dia memberontak dan memilih pilihannya sendiri. "

Semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Memikirkan apa saja yang dibutuhkan oleh sang anak, membelikan apapun yang anak butuhkan dan memberikan apa saja yang dia mau.

Mungkin ada beberapa orang tua yang tidak begitu memperhatikan anaknya, namun saya yakin dalam lubuk hatinya pasti dia menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Ada beberapa orang tua yang terkesan acuh, namun tidak dipungkiri jika dia selalu memperhatikan apa saja yang anaknya butuhkan. Hanya saja, anaknya tidak mengerti itu.

Setiap orang tua memiliki cara yang berbeda memperlakukan anak-anaknya. Kadang pula, ada beberapa orang tua yang  selalu memaksakan kehendaknya.

"Jangan yang ini, lebih baik  yang itu." 

"Tidak boleh  yang  ini, yang itu saja."

  "Kamu harus begini, jangan begitu."

dan bla bla bla sambil memberikan alasan yang tidak akan pernah anak mengerti.

Untuk kami, para anak yang hanya bisa menuruti apa yang dikatakan orang tua tercinta ketahuilah, kami mengangguk karena kami tidak ingin melawan apa yang kalian katakan. Kami berkata "iya" karena kami tidak ingin terlalu lama berdebat. Kami tidak ingin membuang waktu untuk melawan kalian yang tidak terbantahkan. Namun, suatu saat kami pasti memiliki pilihan yang kalian tidak akan bisa untuk berkata "Tidak".

Setiap anak memiliki pilihan yang menurutnya baik dan berguna untuk masa depannya.
Dulu saat rambut masih dikepang dua , dan sekarang saat kami memakai celana dan kemeja kerja adalah saat yang berbeda. Kini saatnya kami menginginkan suara kami didengarkan dan ijinkan kami untuk memberikan pendapat. 

Selasa, 26 Juli 2016

TERDAMPAR

Memulai semua dari awal tidaklah mudah. Bergelut kembali dengan perasaan yang menyisakan ego itu menyulitkanku. Senyuman yang terlihat begitu menyayat hati seakan dia berkata jika kini kau kalah, terdampar dalam sepi dan berteman angin yang membawa kabar menyakitkan.

Terduduk lesu didalam kamar yang menyisakan kenangan membuatku harus menghirup nafas dalam - dalam agar tetap terjaga. Aku rasakan semua ini kenyataan terpahit yang harus aku jalani. Berteman udara panas dan keheningan yang setiap waktu menghampiri membuatku harus memejamkan mata untuk berfikir jika ini nyata.

Orang - orang yang peduli terhadapku berkata jika aku kuat. Aku mampu menghadapi semua ini. Namun, andai mereka tau jika aku melewati satu hari bagaikan seratus tahun. Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak. Haduuugh... sejak kapan aku jadi seperti ini.

Aku menghindar dan mencoba untuk pergi dalam kerumunan agar aku bisa tenang dari ucapan mereka yang terus menjudge. Mungkin ini pilihan yang salah, tapi ini sudah terjadi dan kini aku harus menyapa mereka dan bercerita layaknya aku bahagia.

Aku tahu jika ingin bertahan aku harus bangkit dan semangat menjalani hari. Aku harus buktikan pada mereka jika aku mampu. Ya... Aku bisa.

Kamis, 11 Februari 2016

SENYUMAN PALSU

Tawa yang tidak lagi indah dipandang
Hari yg indah menjadi kelabu
Mengukir asa dalam detik
Senyuman palsu datang kembali

Ketika bunga kembali layu
Walau disiram setiap harinya
Walau mentari menemani
Namun apalah daya jika terpaksa

Tidak lagi diterima
Hilang semua empati
Tidak ada lagi semangat
Pagiku menjadi kelam

Kekuatan seakan hilang
Mulai sendiri dalam dingin
Diacuhkan..
Diabaikan...
Lebih baik aku pergi
Jika tidak ada lagi yg peduli

#OneDayOnePost
#FebruariMembara2

Selasa, 09 Februari 2016

Bunga dan Memori

Gadis kecil itu menunjuk salah satu bunga berwarna warni. Dia menarik baju ayahnya dan berkata "Ayah,  Tiara mau bunga yang itu."

Aku memperhatikan gadis itu tanpa berkedip. Melihatnya memegang bunga dengan kedua tangannya. Menciumnya dan membelai kelopak bunga itu.

Aku jadi teringat bunga dari seseorang. Dua tahun  yang lalu, tepat dihari ulang tahunku, ada seseorang yang memberikan 3 tangkai bunga berwarna merah dan 2 bunga berwarna biru.

Memori yang tidak akan pernah aku lupakan. Sayang, bunga itu layu seminggu kemudian. Namun, memori itu tidak akan pernah layu. Ia akan selalu segar dengan siraman kasih sayang.

#OneDayOnePost
#FebruariMembara1

Jumat, 05 Februari 2016

Diary Pagi

Wajahnya tersenyum ketika aku didepannya. Kita saling mengobrol tentang keadaan pagi ini, berbicara sambil tertawa namun ternyata setelah aku pergi, dia menggunjingku.

Dia berkata jika pakaianku terlalu longgar dan rokku terlalu panjang hingga menyapu lantai. Dia juga memperhatikan wajahku. Katanya, bibirku kering, kantong mataku besar, dan bla bla bla.
Ternyata...  ada juga yang masih peduli denganku.

Yang aku kecewakan, mengapa mereka berkata seperti itu dibelakangku. Mereka berkata seperti itu setelah aku pergi. Memangnya tidak ada hal lain yang bisa dibicarakan selain aku??
Sepertinya, mereka kurang piknik..

#OneDayOnePost #FourteenthPost

SATU KEINGINAN

"Bukan materi yang aku inginkan,  tapi aku hanya ingin anak yang aku besarkan memanggilku dengan sebutan IBU"

kata2 itu keluar dari bibir wanita setengah baya yang aku temui pagi ini. Aku lupa untuk menanyakan namanya.
Kita bertemu di halte busway. Dia duduk dibangku sebelahku. Kami memulai percakapan dengan pertanyaan darinya tentang kemana tujuanku pergi.

Kemudian kita saling mengobrol dan tiba -  tiba dia bercerita jika dia memiliki seorang anak tiri. Anak yang dia rawat sejak umur 11 tahun karena ayahnya meninggal dan ibu kandungnya tidak bisa membiayai sekolahnya.

Dia sangat menyayangi anak tirinya karena dia tidak bisa memiliki anak. Semua perhatian dia curahkan untuk anak itu.

Dengan dorongan dan kasih sayangnya, anak itu akhirnya bisa menyelesaikan kuliahnya. Anak itu bekerja di perusahaan ternama dan bisa memberikan uang yang jumlahnya tidak sedikit kepada Ibu kandung dan ibu tirinya.

Orang - orang melihat ibu tiri tersebut sangat bahagia. Namun ternyata, dia mempuyai kesedihan yang membuatnya harus menangis sepanjang malam.

"Sungguh nak,  aku sangat ingin dipanggil ibu dari anak yang selama ini aku besarkan. Aku tidak meminta yg lain selain panggilan IBU"

Kulihat matanya berkaca - kaca. Aku jadi semakin mengerti jika panggilan IBU memiliki arti yang sangat besar untuknya.

#OneDayOnePost  #ThirteenthPost

Rabu, 03 Februari 2016

SEPATU



Waktu berjalan cepat seperti kejapan mata. Seminggu yang lalu aku melewati jalan ini, kini aku melewatinya lagi. Kakiku melompat menghindari genangan air hujan tadi pagi yang membuat sebagian lekukan dijalan terisi penuh oleh air hujan yang berwarna kecoklatan.

Sepatu hitam dengan dua garis merah dipinggir ini membuatku lincah untuk melompat. Coba saja, bayangkan jika ku memakai wedges atau sepatu hak tinggi. Mungkin aku tidak akan bisa selincah ini. eemm... yang pasti aku tidak pernah mau memakai wedges jika musim hujan.

Pernah sekali aku memakai wedges ketika menghadiri acara pernikahan teman. Tahukah kamu rasanya??? PEGELL MAKKKKK.....
Mungkin kakiku bukan untuk sepatu feminim yang harus berjalan lambat seperti putri kerajaan hehehehe..

#OneDayOnePost   #TwelfthPost

Berhentilah Berteriak


Berhentilah berteriak..
Aku tidak butuh teriakanmu, yang aku butuhkan adalah bisikanmu
Bisikan akan tutur kata lembut ditelinga
Bisikan sayang yang tulus dari hatimu

Berhentilah berteriak..
Aku tidak butuh teriakanmu, yang aku butuhkan adalah pelukanmu
Pelukan hangat sebagai pelindungku
Detak jantungmu membuatku nyaman

Berhentilah berteriak..
Suara kerasmu bukan untuk menghardikku
Suara kerasmu bukan untuk telinga mungilku
Suara kerasmu membuatku takut..
Aku mohon, berhentilah berteriak....

Aku belum mengerti apa maksud dari kata-katamu
Apa itu nakal?? 
Apa itu tidak sopan??
Jelaskan padaku tentang itu semua

Yang aku tau, dunia ini penuh dengan mainan
Namun, teriakanmu membuat aku berhenti
Khayalanku akan dunia yang menyenangkan sirna
Semua berubah menjadi dunia kelam 

#OneDayOnePost  #EleventhPost

Selasa, 02 Februari 2016

BIRU

Biru....
Warna yang kini mulai menghiasi seluruh kamarku.
Cat dinding biru, boneka biru, buku biru, meja biru, bedcover biru, kasur biru, botol minum biru, baju bau.. ech.. maksud saya baju biru hehehehe..

Biru...
Warna yang kini mulai aku sukai semenjak ada seseorang yang memberikan setangkai bunga warna biru. Emm.... jangan tanya siapa dia, karena aku juga tidak mengetahuinya..

Kita bertemu ditaman tadi pagi, dia sedang duduk memperhatikan sesuatu, entah apa..
Aku lewat didepannya sambil menunduk dan berjalan cepat. Setelah agak jauh, aku menoleh kearahnya. Dia masih dengan posisi yang sama, memperhatikan sesuatu tapi entah apa..

Seminggu kemudian, aku lewat taman itu lagi. Memperhatikan sekeliling jika ada yang bening-bening hehehe...
Dan mataku tertuju pada seseorang yang duduk ditempat yang sama. Dia memandang kedepan, memperhatikan sesuatu dan tiba - tiba dia memandang kearahku. Aku buang muka dan kembali berjalan cepat melewatinya sambil menunduk.

Keesokan harinya, aku melewati taman lagi namun aku tidak menemukan dia. Iya, dia yang selalu duduk dibangku taman, memandang kedepan seakan memperhatikan sesuatu, namun entah apa..

Aku terdiam, melihat sekeliling dan bertanya - tanya dalam hati, kemana dia...???
Tiba - tiba aku dikejutkan oleh suara dibelakangku.

"Hai.."

"Ehh... Hai.."

"Sedang mencari apa??"

"Emm..  bukan apa -apa" Aku langsung menunduk dan mulai berjalan, namun tiba- tiba dia berkata
"Tunggu...!!!"

Aku menoleh kearahnya.
"Untukmu.." Tangan kanannya memberikan setangkai bunga biru.
"Untukmu yang selalu menunduk dan berjalan cepat ketika lewat didepanku. Baru kali ini aku bertemu dengan orang yang seakan takut melihatku. Biasanya jika ada yang melihatku, dia akan menoleh dan tersenyum. Tapi berbeda denganmu. Ini untuk perkenalan kita. Aku ingin berteman denganmu"

#OneDayOnePost #TenthPost



Hujan di Januari


Januari...   Sepertinya akan menjadi bulan yang tidak akan pernah terlupakan setelah kejadian itu.
Aku tidak bisa menceritakannya secara detail tapi mungkin akan aku ceritakan gambaran tentangnya.

Hujan yang turun sejak pagi mulai membuat air menggenang disetiap sisi jalan depan rumah. Aku tidak bisa lepas memandang air selokan depan rumah untuk mengukur ketinggiannya.

Aku takut Banjir..!!!!!!
Mungkin kata-kata itu cukup memberikan penjelasan mengapa aku setia duduk taupun berdiri sambil melihat air selokan yang mulai merambat ke pelataran rumah.

#OneDayOnePost  #NinthPost


Rabu, 20 Januari 2016

Ada Yang Bisa Saya Banting???

Ada yang bisa saya banting???

Ingin sekali tanganku memegang sesuatu dan menghempaskannya cepat ke tanah.

Ada yang tau dimana tempat luas, tidak ada orang dan bisa dengan leluasa untuk berteriak???

Dada ini sesak, ingin sekali menjerit sekeras mungkin namun mulut tidak kuasa untuk berucap lantang.

Ada yang punya  benda keras dan bersuara menggelegar ketika dibanting??

Bolehkah saya memilikinya supaya saya bisa dengan leluasa untuk mengambilnya dan tidak perlu lagi memecahkan benda yang saya punya.

Ada rasa aneh ketika melihat piring-piring didapur. Entah mengapa kali ini hasrat untuk mendekatinya makin kuat. Namun langkah kaki dibelakangku membuatku terhenti.

Teringat  seketika ucapannya beberapa tahun silam, “Pecah satu piring, ganti selusin !!! Nggak ada tawar menawar. Ini bukan piring nenek moyangmu !!!”

Aku berjalan menuju sebuah ruang  yang  kini terasa panas. Kulihat benda hitam berbentuk persegi panjang. Aku dekati dia dan jemariku tidak tahan untuk melakukan sesuatu padanya.

“Ingat uang jajanmu yang kamu tabung selama 5 bulan?? Ingat rasa lapar yang kamu derita hanya untuk membeli benda persegi panjang ini?? Ingatkah kakimu yang harus dilumuri balsem setiap malam hanya untuk membeli benda ini??”

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaargh....

Adakah yang bisa saya bantinggggggg??????

Helaan nafas berat kembali aku lakukan. Hati berusaha untuk tenang namun dada ini masih bergemuruh. Tenagaku seperti bertambah 5x lipat. Aku bisa saja mengangkat lemari dan menghempaskannya ke lantai. Aku bisa membelah dua meja makan. Aku bisa saja mematahkan kasur. Namun.... Aku sadar,aku tidak mungkin melakukan itu.

Adakah orang yang tidak pernah marah?? Katakan padaku siapa dia. Aku ingin bertemu dengannya dan memintanya untuk mengajari aku arti KESABARAN.

Adakah orang yang  bisa tersenyum ketika marah ???? katakan padaku siapa dia. Aku ingin bertemu dengannya dan memintanya untuk mengajariku cara untuk BERSABAR.

Satu persatu nafas berat mulai menghilang saat DIAM dan AIR MATA bertemu. Aku tidak bisa bergerak, badanku serasa kaku. Aku tidak berkata apapun, Lidahku kelu.

#OnedayOnePost     #EightPost

Senin, 18 Januari 2016

SENYUMANMU

Senyumanmu membuatku luluh. Amarah menjadi sirna seketika. Ingin rasanya membuang muka tapi aku selalu ingin memandangmu. Sudah berkali -kali aku menahan untuk tidak memberikan senyuman balik padamu namun aku tidak kuasa lagi untuk menahannya. Senyummu tidak lebar, tidak sampai memperlihatkan gigi. Paling hanya 2 cm ke kanan dan 2 cm ke kiri. Tapi senyummu mengalahkan kegirangan anak SD yang libur 2 bulan full.   

Aku bisa saja menahan lapar seharian. Namun tidak untuk senyuman yang kamu berikan. Aku ingin terus melihat lengkungan itu menghiasi wajahmu.  Semalam kita bertengkar hebat, saling memperlihatkan muka merah dan saling menyalahkan. Keesokan harinya, kejengkelanku masih berlanjut. Aku seakan membawa beberapa batu kebencian kemanapun aku pergi.  

Siang harinya kamu menemuiku dengan senyuman dibibir yang membuat batu-batu kebencian menjadi serat harum manis. Tatapan matamu membuatku lemas. Aku tidak kuasa untuk larut dalam amarah. Aku balik tersenyum dan berlari untuk memelukmu.

 Kamu.... iiiiyaaaa kamuu...
 Orang paling menyebalkan yang pernah aku kenal. Mencabik-cabik hatiku hanya dengan senyuman. Meluluh-lantakkan aku dengan tatapan tajam. 

Kamu.. iiiyaaaa kammuuu...
Yang kini bersamaku.


#OneDayOnePost  #SeventhPost

Sabtu, 16 Januari 2016

STOP GADGET, START WRITE !!!

Ada beberapa kata yang tidak mampu untuk terucap. Namun ternyata bisa dituliskan. Tidak banyak membuang energi, lebih simple dan semua rasa seperti hilang ditelan ombak.
Ya, Beban dipikiran pasti sangat mengganggu. Itulah gunanya tangan. Dia membantu meringankan pikiran melalui tulisan ketika mulut tidak lagi bisa terucap.

Banyak orang memilih untuk membicarakan hal-hal tertentu kepada orang lain. Namun, Bisakah orang itu menjaga rahasia kita??
Jangan asal pilih orang untuk mendengarkan keluhan kita, karena mungkin suatu saat dia menceritakannya kepada yang lain dan semua keluhanmu diketahui orang sejagat seperti debu yang terbang bebas diudara.

Pernah mempunyai diari?? Mungkin wanita akan menjawab Ya. Namun sedikit sekali lelaki yang menjawab Ya padahal bebannya cukup berat. Tidak ada salahnya kan jika semua beban dituliskan dalam beberapa baris kalimat dari pada ia terbang bebas diudara..

Menulis bukan untuk membuang waktu, namun untuk menuangkan gagasan / ide dilembaran kertas kosong. Berapa banyak orang yang BERHASIL dan SUKSES dengan menjual ide-idenya? Berapa banyak orang yang KAYA dengan menjual cerita dipikirannya?? Pernah ke Garamedia dan menemukan buku yang baru tiga bulan sudah memasuki cetakan ke 25? Bukankah itu suatu kebanggaan tersendiri ketika cerita dan ide-ide dalam kepala tertuang indah dilembaran kertas yang jumlahnya ribuan dan minati oleh banyak orang.

Sudah waktunya para orang tua membiasakan anak-anaknya untuk gemar menulis. Tangannya yang lincah dan cekatan bukan lagi digunakan untuk memencet tombol keyboard atau menekan-nekan Gadget. Sudah waktunya mereka dibiasakan untuk membuat barisan kata. Menuliskan banyak cerita.
STOP GADGET, START WRITE !!!

#OneDayOnePost  #SixthPost

KEBEBASAN


Kebebasan..
Satu kata yang membuat aku mengerti jika kebahagiaan tidak selamanya dengan uang. Uang memang diperlukan dalam keseharian kita, namun ternyata ia tidak bisa membeli KEBEBASAN.
Layaknya rusa yang berlari lincah dihutan bersama dengan kelompoknya, menginjak daun-daun kering ketika musim kemarau dan saling berlomba untuk menjadi penemu mata air. Aku ingin bebas, tidak terkekang lagi oleh waktu. Berjalan cepat dan berlari mengejar waktu bukanlah yang aku inginkan. Aku ingin bebas berjalan. Menikmati dunia yang dipenuhi oleh canda tawa.

Kebebasan..
Satu kata yang mungkin hanya angan. Dimana aku diperbudak oleh waktu yang membuat aku harus menyembahnya tanpa lelah. Merelakan hari liburku hilang dan digantikan oleh setumpuk kertas yang membuatku duduk berjam-jam disana. Memperhatikan detail barisan huruf yang berlari cepat dan tidak boleh terlewat sehuruf pun. Membiarkan makan siangku yang tadinya panas berubah menjadi dingin beku.

Aku ingin bisa merasakan kembali nikmatnya tidur siang. Terpejam bersama boneka hello kitty pemberian bunda yang selalu berada disebelah kanan kepala walau akhirnya dia berpindah dikaki ketika aku bangun. Memeluk guling yang tidak pernah protes ketika aku peluk erat. Berselimut kain warna biru kesukaanku dengan bau khasnya yang kini aku rindukan.

#OneDayOnePost  #FifthPost


UCAPANMU

Aku menginginkan kesabaran selalu ada dalam hatiku.
Ketika marah datang, hanya hati yang tenang dapat menghadapinya.
Aku sendiri dalam diam ketika semua cercaan dan hinaan berbaur dengan panasnya udara.
Air mata hanya bisa mengalir tanpa bisa berkata.

Adakah orang yang bisa terus bersabar?? Bersabar menghadapi hinaan dari seseorang yang sangat kita cintai. Katakan padaku siapa dia.. Aku ingin belajar padanya. Bawa dia padaku, Katakan padanya jika aku sangat membutuhkan cara bersabar darinya.

Pernahkah teriris pisau?? kemudian tiba2 ada seseorang datang membawa air jeruk nipis dan menuangkannya dilukamu?? kemudian tanpa rasa bersalah dia meninggalkanmu meringis kesakitan.

Pernahkah kakimu kejatuhan lemari?? kemudian tiba2 seseorang menginjak kakimu dan meninggalkamu begitu saja dengan rasa sakit tertahan yang tidak bisa diucapkan..

Air mata..  pasti hanya itu yang mampu terlihat, mewakili semua rasa.

Bayangan perih bukan main itu terasa jelas.. SANGAT JELASSS ketika orang yang sangat dekat, orang yang setiap hari menemanimu, orang yang setiap hari bersamamu tiba2 mengeluarkan kata2 yang menyakitkan.

Sesakk.. serasa ada segunung batu menimpa dada.  Serasa ada tali kuat yang mengikatnya membuat batu itu tidak bisa terlepas dari dadaku.

Tidakkah pernah kamu berfikir jika aku seorang wanita??  Tidakkah pernah kamu berfikir jika ucapanmu membuat luka dihati?? Tidak bisakah kamu bersabar sebentar lagi saja...

Aku meninggalkanmu ketika amarah yang tidak bisa lagi dibendung berbaur kembali dangan kata2 menyakitkan dan panasnya udara. Aku berlari mencari kesendirian dalam heningnya malam agar aku bisa berkata dengan air mata yang keluar deras.

Sepertinya malam dan gelap serta sendiri itu lebih baik dari pada bersamamu dalam amarah..


#OneDayOnePost  #FourthDays

Jumat, 15 Januari 2016

PERNAHKAH KEHILANGAN SESUATU YANG SANGAT BERHARGA ?

Pernahkah kehilangan sesuatu yang sangat  berharga ??
Ya. Aku pernah.
Aku yang terlalu ceroboh membiarkannya hilang. Dia berlari entah kemana meninggalkan empunya.
Lamunan untuk seseorang yang suka rela mengembalikan tidak pernah menjadi kenyataan.
Angan - angan akan memilikinya lagi hanya tinggal harapan seperti abu diperapian.

 Banyak orang bilang jika kita kehilangan sesuatu maka kita harus menjadikan peristiwa itu sebagai pengalaman. LEbih berhati- hati lagi agar tidak terjadi kejadian yang sama. Seperti yang banyak orang bilang,
"Jangan sampai kehilangan lagi untuk kedua kalinya karena keledai saja tidak jatuh 2x pada lubang yang sama."

Penyesalan.
Hanya kata itu yang tersisa setelah lelah mencari namun tidak ketemu juga.
Hanya kata itu yang tersisa setelah lelah menunggu, berharap ada seseorang yang mengembalikannya.

Huufft.. !!!
Helaan nafas panjang menggambarkan semua rasa.
Duduk tergeletak dengan pikiran yang terus berlari-lari.

HARAPAN
Hanya kata itu yang mengendap dihati. Berharap ada keajaiban datang mengembalikan sesuatu yang telah hilang..


#OneDayOnePost  #ThirdDays

Selasa, 12 Januari 2016

Bunda, Ajari Aku Untuk Bisa Sepertimu

Bunda, Ajari aku untuk bisa sepertimu
Yang tidak mengenal lelah dan letih
Selalu bergerak untuk mengerjakan sesuatu
Berhemat untuk masa depan
Menjadi nomor satu untuk keluarga

Bunda, ajari aku untuk bisa sepertimu
Selalu tersenyum seakan tanpa beban
Selalu membelai tanpa melukai
Memberikan pengertian untukku setiap waktu
Berkata lembut dan sopan

Bunda, Ajari aku untuk bisa sepertimu
Selalu terjaga dikala yang lain terlelap
Tidurmu hanya memejamkan mata
Siap sedia ketika aku butuh sesuatu
Menjagaku, sang Emasmu

Bunda, ajari aku untuk bisa sepertimu
Menjadi koki, memasak apa saja
Menjadi Guru setiap waktu
Sang Dokter 24 jam
Dan sahabat terbaik yang pernah aku punya

#OneDayOnePost #SecondDay

Senin, 11 Januari 2016

Jam tangan Biru

Aku tidak lagi menggunakan jam tangan setelah aku menikmati indahnya dunia tanpa kekangan waktu. Kata sakral yang pasti terdengar ketika aku pergi adalah "pulang cepat, jangan kemaleman"

Huft.. aku bosan.. setiap kali pergi harus terikat dengan kata "pulang cepat".
"yaiyalah.. aku pasti pulang cepat. aku bukan anak kecil lagi yang nggak tau waktu." kesalku dalam hati.

Jam tangan biru itu dulu selalu ada dipergelangan tangan kananku. entah mengapa dia melingkar indah disana. jika disebelah kiri, ada rasa tidak enak, panas, gerah.. nggak nyaman dech pokoknya. hehehe
Namun, kini dia hanya tergeletak diam ditas kecil berwarna hitam.

"enaknya pergi tanpa diburu waktu itu serasa terbang diatas lautan biru bersama sepoi angin.  Bebas, tanpa beban.. "

#OneDayOnePost# firstDay