Canda tawa beberapa anak terdengar riuh sekali menandakan mereka gembira bermain di taman sore ini. Taman itu tidak seberapa luas, namun ada 5 buah ayunan, 3 buah mainan jungkat jungkit dan 4 buah perosotan yang mambuat taman ini disenangi oleh anak kecil. Taman yang terletak ditengah desa ini setiap harinya tidak pernah sepi oleh anak-anak yang bermain riang gembira.
Matahari mulai berwarna jingga ketika seorang gadis kecil duduk dibangku taman. Dia memegang buku berwarna biru langit bertuliskan nama "Zahra". Dia melihat sekeliling taman, mengamati tingkah laku teman desanya yang bermain dan bercanda tawa. Tak lama kemudian dia melihat buku diarinya, membuka halaman pertama yang berisi fotonya dan foto ibunya. Ia tersenyum dan kembali membuka halaman bukunya mencari lembaran kosong.
Dia mulai menulis "Bunda, hari ini zahra mencoba bermain di taman dekat rumah mbah putri. Taman ini ramai sekali. Setiap sore Zahra melihat anak-anak bermain disini. Tadi Zahra diantar sama mba Wiwit. Mba wiwit pulang sebentar mengambil botol minumku yang tertinggal. Bunda masih ingat, botol minum berwarna biru yang bunda berikan dahulu sebelum bunda pergi untuk bekerja di Kota?? Zahra ingat sekali saat di Stasiun kereta bunda mencium pipi Zahra, memberikan botol minum itu untuk zahra dan berkata 'Jangan menangis ya sayang, Zahra kan sudah besar. Oia, Bunda ada botol minum yang cantik buat Zahra'."
Gadis kecil itu terdiam, pandangannya melihat ke depan seakan mengingat ingat kejadian saat ibunya meninggalkan dia bersama neneknya.
"Bunda, kapan bunda pulang? Zahra kangen.." katanya lirih.
"Besok kalo bunda pulang, Zahra akan berikan buku ini untuk bunda agar bunda tau jika Zahra kangen banget sama bunda. Mbah putri dan mbah kakung disini baik sama Zahra tapi Zahra nggak mau jauh dari bunda. Bunda kenapa sih tinggalin Zahra...???
Gadis kecil itu mulai menangis sesenggukkan.
"Hlo, Zahra kenapa ?? Ada yang nakal sama Zahra" kata seorang perempuan cantik tinggi semampai berkulit putih dengan senyuman dibibirnya yang datang membawa botol minum berwarna biru dengan gambar princess snow white.
"Nggak ada yang nakal mba, Zahra cuma kangen aja sama bunda."kata gadis kecil itu
"oh.. Sini mba wiwit peluk dulu. Dengar zahra, Zahra sudah besar, tidak boleh cengeng ya sayang. Bunda besok pasti pulang koq. Sekarang kan bundanya Zahra lagi kerja. Kalau kerjanya libur, pasti bundanya Zahra pulang dan menemani Zahra bermain di Taman ini. Sekarang, Jangan nangis ya sayang. Senyum donk." katanya sambil memeluk gadis kecil itu seraya mencium pipinya.
"Iya mba wit, terima kasih ya. Mba Wiwit baik deh.."
Mereka tersenyum bersama, kemudian bermain ayunan dan perosotan.
Jam menunjukkan pukul 17.00 ketika mereka beranjak meninggalkan taman itu.
Catatan Harian Zahra, Gadis kecil yang merindukan ibunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar