Jumat, 26 Juni 2015

KAMU

Diruangan yang gelap, bunyi alarm handphone dan bunyi dengkuran beberapa orang seakan terdengar saling bersahut-sahutan. Cuaca ibu kota yang setiap malam seakan mengalahkan dengkuran itu. Mungkin mereka lelah....

"SAHUR... SAHUR.... SAHUR" terdengar orang-orang mengelilingi komplek rumah membawa senter dan kentongan.
Satu persatu bunyi alarm dimatikan oleh empunya dan mereka bergegas untuk makan sahur.
Namun, berbeda denganku. Entah mengapa aku tidak bergeming sama sekali dan tidak nafsu untuk makan sahur.
jarum jam menunjukkan pukul 03.30
Aku bersandar ditembok dengan kaki lurus kedepan diselimuti "jarit".
Aku terdiam dan entah sudah berapa jam aku bersandar pada tembok. Aku tidak dapat tidur malam ini.
Masih ada rasa kesal yang membuatku tidak dapat memejamkan mata untuk beristirahat. Hati dan pikiranku masih bekerja.

Aku hanya diam dan berpikir "apa yang harus lakukan sekarang ?".
Dan semua ini berawal saat kata-kata yang tidak aku inginkan untuk kudengar tiba-tiba keluar dari mulutmu.
Kata-kata yang membuat aku sadar jika rasa cemburu memang telah menguasaimu.

Aku berfikir jika semua yang kamu katakan benar. Aku dengan segala kekuranganku dan kelebihanku, begitu juga sebaliknya. Kamu dengan segala kelebihan dan kekuranganmu.
Logikaku berjalan, dan pikirku memang kita sudah tidak sejalan.

Namun, hati menolaknya. Hatiku berkata jika semua kata-kata yang keluar dari mulutmu itu hanya karena emosi cemburu. semua orang yang cemburu memang tidak bisa berfikir dengan baik jadi ya maafkanlah.... dia hanya emosi..
 Mudah memang untuk berkata "maaf" sama seperti katamu..

"Mbak... sudah makan sahur??" tanya temanku yang tiba-tiba membuka pintu dan mengagetkanku.
Kulihat Jam didinding pukul 04.10
"Belum.. Sebentar lagi saya sahur" kataku.
Aku bangun dan hanya minum segelas susu. Kulihat makanan dimeja...
ahhh.. aku tidak selera makan.
Aku duduk dikursi dan berfikir,
Yasudahlah... itu kamu dengan segala yang ada padamu. Aku memang tidak pernah mempermasahkan itu karena aku tau memang itu sifatmu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar